Selasa, 24 Juli 2018

TESTIS ANAK BELUM TURUN SATU, BAHAYAKAH?


Hallo Mom, ada yang punya pengalaman sama ga kalo anaknya cuma punya testis satu?. Beneran cuma punya satu atau memang ternyata testis nya belum turun satu ke skrotumnya??. Kalo ada yang belum tau testis dan skrotum itu yang mana, kita bahas satu-satu yah mom.

Testis atau biasa disebut sebagai pelir atau biji kemaluan adalah organ berbentuk oval yang berada di dalam kantung di sebelah kanan dan kiri bagian belakang penis. Tugas utama dari testis adalah untuk memproduksi dan menyimpan sperma serta memproduksi testosteron. Testosteron adalah hormon pria yang bertanggung jawab untuk seluruh perubahan pada tubuh yang terjadi selama masa pubertas. Sedangkan skrotum atau kantung pelir adalah kantung (terdiri dari kulit dan otot) yang membungkus testis atau buah zakar.
Naah, sekarang aku coba sharing pengalaman aku yah mom, semoga bermanfaat.

Waktu tanggal 6 April 2014 telah lahir jagoanku, Rajata, jam 11 siang di bidan dekat rumahku. Waktu sebelum melahirkan kondisi usia kehamilan aku 36 minggu 5 hari. Setau aku dari ilmu keperawatan maternitas yang dulu aku dapet pas kuliah, kalo usia kehamilan itu matang di usia minimal 37 minggu, dengan maksimal 42 minggu. Karena pada usia itu janin telah memiliki ukuran maupun juga kematangan yang sudah siap dilahirkan. Bukan hanya itu, organ-organ tubuhnya juga sudah terbentuk secara sempurna, antara lain adalah dengan adanya ginjal, hati, dan paru.

Semakin ilmu berkembang, ada sumber lain ‘ACOG’  menyatakan bahwa persalinan cukup umur adalah saat janin berusia 39-40 minggu di dalam kandungan. “Persalinan yang direncanakan melalui operasi Caesar atau dengan induksi yang tidak disertai indikasi medis sebaiknya tidak terjadi di usia kehamilan di bawah 39 minggu. Perbedaan beberapa hari saja sangat berarti untuk masa depan ibu dan bayi.” jelas Dr Jeffrey Ecker, dari Massachusetts General Hospital seperti dikutip oleh situs Daily Mail.

Kaka lahir sehat di bidan dekat rumahku, dengan berat badan 2,4 kg, tinggi badan 47cm. Kita lihat berat badan normal menurut WHO.

Berat badan normal bayi baru lahir berbeda antara bayi laki-laki dan perempuan.
·        Bayi yang berada antara batas normal bawah dan batas normal atas (Laki-laki: 2.5 s/d 3.9 kg / Perempuan: 2.4 s/d 3.9 kg) termasuk dalam berat badan normal sesuai usianya.
·        Bayi yang beratnya berada di bawah batas normal bawah (Laki-laki: < 2.5 kg / Perempuan: < 2.4 kg) termasuk underweight(berat badan kurang)
·        Bayi yang beratnya berada di bawah nilai underweight (Laki-laki: < 2.1 kg / Perempuan: < 2 kg) harus memperoleh penanganan dari dokter(kemungkinan besar terjadi gizi buruk)
·        Bayi yang beratnya berada di atas batas atas normal termasuk overweight (Laki-laki: > 4.4 kg / Perempuan: > 4.2 kg)(kelebihan berat badan). Lakukanlah diet untuk menurunkan berat badan.
·        Bayi yang beratnya berada di atas nilai overweight (Laki-laki: > 5 kg / Perempuan: > 4.8 kg) harus diwaspadai sebagai gejala obesitas

Oke, aku ambil kesimpulan kalo berat badan kaka termasuk Underweight, alias berat badan kurang. Mungkin penyebabnya karena kaka lahirnya lebih cepat 23 hari dari tafsiran lahir, dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Padahal aku udah begitu ketakutan berat badan anaknya besar saat lahir, jadi berusaha ng’rem makan banyak yang manis-manis, termasuk es krim, supaya bisa lahiran normal, jadi ga susah ngeluarinnya,,hihii.. Eh taunya lebih cepet kaka nya pengen keluar dari perutnya.

Saat kaka udah keluar, dimandiin, terus dicek kelengkapan semua fisiknya sama bidannya. Bersyukur banget kalo bidannya jeli, mendetail semuanya dicek. Bidannya langsung ngedeketin bayinya ke badan aku, terus bilang kalo kaka ada kayak tanda item kecoklatan di bagian tangan dan perut, tapi biasanya bakalan ilang sendiri. Dan memang bener, sekarang udah ga ada tanda hitamnya di badannya, paling sisa tanda lahir aja. Naah untuk bagian testis, ibu bidannya bilang kalo satu testis kaka yang sebelah kanan belum turun, aku agak panik sih, tapi bidannya berusaha nenangin katanya nanti juga bisa turun sendiri. Mudah-mudahan aja yaah harapan aku anak bisa sehat lengkap sempurna.

Kaka imunisasi setiap bulan jadwalnya ke bidan, sambal dicek juga kondisi fisik kaka, termasuk testisnya. Ternyata bulan 1-2 belum turun aja, naah bulan ke 3 udah mulai keliatan ada, cuma aku nya ga pede karena belum dicek bidan lagi. Cuma pas kaka 6 bulan, pas udah mulai makan, kaka nya mulai ririwit sakit, waktu itu demam beberapa hari. Aku putusin buat ke dokter anak, Prof. dr. Dadang, Sp.A di RS. Limijati. Sambil konsul tentang demamnya, tentang nutrisi makannya juga, aku konsul sekalian tentang testisnya. Ternyata kata dokternya pas dipegang udah ada, udah lengkap dua-duanya. Waah terharu dan ngerasa lega banget, paniknya juga langsung ilang. Soalnya secara testis itu masa depan buat anak laki-laki, terkait dengan kesuburannya.


Yuuk kita cari tau dulu apa itu testis turun? Kenapa sih bisa testis ga turun?
Contoh Gambar Testis Belum Turun Satu

§  Testis tidak turun (kriptorkismus) atau undescended testicle
adalah kondisi testis yang belum pindah ke posisi yang tepat dalam kantong kulit yang tergantung di bawah penis atau skrotum. Biasanya hanya satu testis yang terkena, tetapi sekitar 10% dari kasus yang terjadi, kedua testis tidak turun. Apa penyebabnya dan apakah berbahaya?

§  Apakah bahaya jika testis tidak turun?
Testis yang tidak turun cukup umum terjadi pada bayi laki-laki yang lahir prematur atau lahir dengan kondisi tubuh sangat kecil. Dokter tidak benar-benar tahu apa yang menyebabkannya. Kondisi ini umumnya terjadi karena faktor turunan.

Tahukah mom testis tidak turun sangat erat berkaitan dengan kesuburan? Hal ini karena testis merupakan kelenjar berbentuk telur yang menghasilkan spermatozoa. Testis tumbuh dan membesar di dalam perut, dekat ginjal.

Normalnya, sesaat sebelum bayi lahir, testis akan turun ke skrotum atau kantung buah zakar. Mengapa testis harus turun ke dalam kantung buah zakar dan apa akibatnya jika tidak turun?

1)      Gangguan kesuburan
Testis yang tidak turun akan mengakibatkan gangguan kesuburan. Penelitian menunjukkan, jika hanya satu testis yang tidak turun, maka tingkat kesuburan seseorang akan menjadi 80 persen. Kalau dua-duanya tidak turun, maka tingkat kesuburannya hanya 50 persen. Mengapa? Karena suhu di dalam perut lebih tinggi dari suhu di kantong kemaluan, maka pembentukan sperma akan terganggu.

2)      Bisa menyebabkan tumor
Bila testis tidak turun, ia berisiko akan berkembang menjadi sel ganas atau tumor testis. Karena normalnya testis harus turun di dalam kantung buah zakar, jika testis tumbuh di tempat lain akan bisa berkembang menjadi sel ganas.

Selain itu, meski hanya satu testis yang tidak turun, keadaan ini bisa mempengaruhi testis normal yang berada di skrotum. Misalnya, salah satu testis tumbuh dalam perut dan tidak turun ke skrotum, sementara yang satunya normal dan turun ke kantung buah zakar. Testis yang tumbuh di dalam perut bisa berkembang menjadi sel ganas dan mempengaruhi testis satunya yang turun normal ke skrotum. Akibatnya, testis yang normal akan ikut menjadi rusak dan bisa juga terkena risiko kanker.

§  Pengaruh pada anak jika testis tidak turun
Bahayanya jika testis tetap berada di dalam perut sampai berusia 12 tahun, maka anak akan tidak bisa memproduksi sperma seterusnya (mandul). Akibat lain, dampak psikososial yang bisa dialami anak. Anak yang testisnya tidak turun bisa menjadi minder. Jika anak sudah besar dan mengerti fungsi testis, anak akan bertanya-tanya, mengapa ia tidak punya testis.

Dengan adanya risiko-risiko semacam itu, orang tua memang harus waspada dan sedini mungkin mengetahui apakah si kecil mengalami kelainan ini atau tidak. Apalagi, penelitian menunjukkan sekitar 3 persen bayi yang lahir normal akan mengalami testis tidak turun. Pada bayi prematur, kemungkinannya lebih tinggi, bisa 20 sampai 30 persen. Misalnya, bayi yang lahir prematur pada usia 7 bulan, di usia kehamilan 7 bulan memang belum waktunya testis turun, sehingga wajar kalau persentasinya lebih tinggi.

§  Penyebab testis tidak turun
Lantas, apa yang menjadi penyebab testis tidak turun? Hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Namun, sampai saat ini diduga ada dua penyebab utama, yakni karena kekurangan hormon dan ada semacam fiber atau serat yang menghambat turunnya testis. Testis yang seharusnya mulai turun ke kantung buah zakar pada saat janin berusia 7 bulan, bila ternyata tidak turun setelah bayi lahir, maka masih bisa ditunggu sampai bayi berusia 9 bulan. Sebagian besar, sekitar 75 persen bayi cukup bulan dan 90 persen bayi kurang bulan dengan kriptorkismus akan sembuh sendiri.

Secara fisiologis, testis masih bisa turun dengan sendirinya sampai bayi berusia 9 bulan. Biasanya akan diobservasi saat anak berusia 3 bulan, 6 bulan, dan 9 bulan, apakah testisnya sudah turun. Kalau sampai berusia 9 bulan testis tidak turun, biasanya tidak akan turun lagi dan harus diobati.

§  Ciri-ciri testis tidak turun
Gejalanya sendiri memang tidak mudah dideteksi. Anak tidak merasa sakit dan tidak ada keluhan apa-apa. Jadi, memang susah untuk mendeteksinya. Apalagi mengharapkan anak yang melaporkan ada ‘sesuatu’.

Karenanya, biasanya setelah bayi laki-laki lahir, dokter harus memastikan apakah testisnya sudah turun. Ini harus dipastikan dan harus memberi tahu orang tua anak.

Kalau ternyata testis belum turun, dokter juga sebaiknya memberi tahu bahwa masih mungkin turun sampai anak berusia 9 bulan. Orang tua pun bisa mencurigai keadaan testis anaknya, apakah sudah atau belum turun.

Dikatakan belum turun jika skrotumnya tampak rata. Harusnya ada seperti tonjolan, meski testis anak belum turun seperti pada orang dewasa. Jika memang kecil atau rata, sebaiknya curiga jangan-jangan testis tidak turun.

Jangan anggap sepele, kita sebagai orang tua harus mengupayakan kesehatan anak kita. Memang panik akan selalu muncul setiap ada masalah pada anak, tapi kita harus berusaha lebih tenang, terus bisa bertanya dengan orang yang punya pengalaman yang sama atau cari tahu di internet pun ga ada salahnya. Kalopun belum ada jawaban yang memuaskan, bisa tanya langsung ahlinya, misalnya dokter anak, atau ahli terkait lainnya. Silahkan saling sharing yah mom & tinggalkan komentar. Nuhun ^^


REFERENSI :
________. “Pergerakan Janin Menjelang Proses Kelahiran | Janin Usia 9 Bulan Masih Aktif Bergerak”. https://ibubidan.com/1256-pergerakan-janin-menjelang-proses-kelahiran.html . (diakses pada tanggal 12 Maret 2018)

Panduanibu. ___. “Berat Badan & Tinggi Normal Bayi Baru Lahir”. http://www.panduanibu.com/bayi-0-bulan-normal/ (diakses pada tanggal 12 Maret 2018)

Yuliati Iswandiari. (2017). ” Apa Penyebab Testis Tidak Turun? Apakah Kondisi Ini Berbahaya?. https://hellosehat.com/hidup-sehat/seks-asmara/testis-tidak-turun/ (diakses pada tanggal 12 Maret 2018)

_______. “Waspadai Testis Tidak Turun Pada Bayi Laki-laki”. https://id.theasianparent.com/waspadai-testis-tidak-turun-pada-bayi/ . (diakses pada tanggal 12 Maret 2018)    

Mother and baby. 2013. “Edukasi Kematangan Janin”. https://www.motherandbaby.co.id/article/2013/12/6/1274/Edukasi-Kematangan-Janin. (diakses pada tanggal 12 Maret 2018)

Adinda Rudystina. 2014. “9 Fakta Seputar Testis yang Mungkin Belum Anda Tahu”. https://hellosehat.com/hidup-sehat/seks-asmara/fakta-seputar-testis// (diakses pada tanggal 24 Juli 2018)

 






0 komentar:

Posting Komentar