Hallo Mom, sempet bingung dan galau ga
liat bayi kita ada ruam di sekitar kemaluannya atau bagian pantatnya?. Semakin
galau lagi pas mulai bayinya jadi makin rewel banget, terutama pas pakein popok
dan kulit yang ruamnya tergesek-gesek. Mungkin anaknya merasa kesakitan karena
ruam itu.
Ini nih salah satu pengalaman juga
yang pernah aku alamin. Waktu itu kaka udah ga pake popok kain tapi pake popok
sekali pakai pas umur 3 bulan. Namanya juga anak 3 bulan belum bisa ngomong
kalo pengen pup atau udah pup. Tapi biasanya mommy tau kapan anak nya pup,
karena biasanya terlihat dari ekspresi anaknya lagi pup, ngerut-ngerut ngeden
gimana gitu liat mukanya. Atau kita sadar setelah pup, anaknya rewel karena ga
nyaman ada pup di popok nya, atau juga kecium bau pup yang khas dari anak kita.
Naah, waktu itu aku bener-bener ga
ngeuh kalo kaka waktu itu udah pup. Karena ciri-ciri yang biasanya keliatan pas
udah pup, ni anak ko anteng-anteng aja yah. Ga keliatan ngeden juga, ga kecium
baunya juga, hihihii. Memang waktu itu ga aku gendong-gendong dia, waktu itu
lagi nyetrika kalo ga salah, jadi kaka nya aku simpen di kasur aja karena lagi
anteng banget. Lumayan kan mom kalo anaknya lagi anteng, mommy bisa ngerjain
kerjaan apa aja, termasuk bisa sambil me time juga, hehee.
Selang beberapa jam, kaka nya
ketiduran, makin aku nya ngerasa lega karena liat kaka juga kayak bobo nyenyak yah. Jadi mommy bisa
sekalian melaksanakan tugas kenegaraannya kan yah, biasa cuci-cuci, sapu-sapu
:D. Pas aku mau rebahan di kasur nemenin kaka, sekalian selonjoran cape banget
abis olahraga mak-mak di rumah, aku baru sadar kecium bau khas pup nya,
asem-asem gimana gitu, semriwing. Aku cek lagi cium pantatnya, beuuuh, bau nya
nempel hidung. Langsung deh aku cek buka pospak nya, dan tadaaaa pup nya udah
agak kering gituh, jadi ga fresh from the oven lagi, wkwkwkkwk.
Aku cebokin tuh kaka, tapi udah
keliatan agak merah di pantatnya. Wahwaaahh, kenapa aku bisa telat sadar
yaah,huhuhuu. Tapi berusaha gak panik dulu nih, langsung aku cebokin dulu terus
pakein baby cream yang biasa. Terus aku pospak’in lagi, karena mau pergi ke
syukuran khitanan saudara.
Karena mungkin di tempat acaranya
panas udaranya, kakanya agak rewel nih, digendong juga cuma berhenti rewelnya
sebentar terus rewel lagi. Duuh, aku pun jadi galau yaah, coba disusuin juga
sama udahnya rewel lagi. Ga mau lama-lama akupun langsung pulang aja.
Seharian ini kaka sampe malem jadinya
agak lebih rewel dari biasanya. Padahal udah dicek, anak nya ga demam ko. Terus
mikir apa ga enak perut gitu yah, mungkin kembung, aku minyak telonin itu
perutnya. Aku masih belum ngeuh banget sebenernya rewelnya itu bersumber dari
mana.
Setelah keesokan harinya, pas aku
mandiin si kaka, ko merahnya makin keliatan sampe ke kemaluannya yah, terutama
ke daerah garis skrotumnya (buah zakarnya). Ternyata oh ternyata memang selama
ini rewelnya karena si ruam itu ternyata yah. Aaargh, kenapa ga aku langsung
sadar rewelnya karena itu, malah mikir ke yang lain-lain. Oke, pelajaran buat
aku ke depannya kalo pup terlalu lama didiemin ini bisa bikin iritasi. Semenjak
itu aku langsung cari obat khusus ruam di Toserba.
Akhirnya akupun menemukan cream dari
Zwitsal. Kenapa aku bisa tertarik produk ini? Karena aku liat dari kemasannya
tulisannya ‘cream dengan kandungan Zinc, bisa mengurangi kemerahan pada kulit’.
Waktu itu mikirnya cocok banget ini produknya pas liat penjelasan dari
kemasannya.
Menurut yang aku baca, Zwitsal Extra
Care Baby Cream with Zync adalah cream pelembab khusus kulit anak yang teruji
mengandung bahan yang hypoallergenic. Zwitsal Baby Cream With Zinc mengandung
Zinc yang membantu meringankan kemerahan dan iritasi ringan, allantoin yang
membantu meringankan luka iritasi ringan, vitamin E yang menutrisi kulit agar
tetap sehat, serta canola oil yang dapat melembabkan kulit secara alami. Cocok
untuk penggunaan sebelum memakai popok.
Zwitsal Extra Care Baby Cream with
Zync ini ada dua kemasan mom, yang satu 50ml & yang satu lagi 100ml.
Harganya yang 50ml kisaran 18,000 – 25,000. Kalo yang 100ml kisaran 25,000 –
35,000. Cocok banget kayaknya ini, langsung ambil dan bayar di kasir.
Setelah di rumah dicoba dioles ke
bagian ruamnya kaka selama beberapa kali dalam sehari. Terutama setelah kaka
habis mandi, pup, maupun kencing.
Tapi setelah 2 hari pakein Zwitsal
baby cream ini ko belum ada perubahan signifikan yah, dalam artian masih merah
nih mom, malah ni anak masih aja nangis kesakitan karena ruamnya. Akhirnya ga
aku pospak’in dulu, pake celana aja sampe dirasa ruamnya udah menjelang sembuh. Cuma mommy kepo penasaran cari-cari
info lagi di mbah google dan ketemulah forum diskusi mommy-mommy semua yang
lagi sharing juga tentang pengalaman anak-anaknya yang pernah ruam.
Dari semua obat yang di infokan, aku
tertarik dengan salep yang satu ini, yaitu Bepanthen. Yang bikin aku tertarik dengan salep ini
ternyata karena manfaat salepnya bukan cuma untuk ruamnya aja, tapi bisa untuk
yang lainnya, seperti:
• Sebagai
pengobatan iritasi kulit pada bayi
• Sebagai
pengobatan lecet-lecet pada bayi
• Sebagai
pengobatan kulit kering dan pecah-pecah pada bayi
• Sebagai
pengobatan puting susu lecet pada mommy yang sedang menyusui
Salah satu bahan aktif yang terkandung
dalam salep Bepanthen ini adalah dexpanthenol, yaitu provitamin B5 yang
merangsang regenerasi sel kulit baru. Salep Bepanthen bekerja tidak hanya
melapisi permukaan kulit yang terkena ruam popok saja, namun juga membantu
menyembuhkan dengan merangsang pembentukan sel-sel kulit baru. Setelah
dioleskan, senyawa provitamin B5 tersebut akan menembus kulit dan diubah menjadi
vitamin B5 (pantothenic acid/asam pantotenat) yang akan memperbaharui sel-sel
kulit. Senyawa provitamin B5 ini juga terlibat dalam proses pembentukan senyawa
lemak sebagai pelindung sel-sel kulit baru yang diregenerasi.
Dosis
Untuk dosis dari obat ini memang
tergantung dari jenis penyakit yang dialami untuk itu sebaiknya pasien
melakukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter sehingga dapat mengetahui
dosis yang lebih lengkap, gunakan obat sesuai dengan petunjuk dokter dan yang
tercantum di dalam kemasan obat. Oleskan obat sebanyak 1 atau pun 2 kali dalam
sehari pada bagian kulit yang terkena luka atau lecet. Untuk mommy menyusui
obat bisa langsung digunakan setelah menyusui bayi.
Naah, setelah pake nih salep makin
hari kemerahannya semakin memudar mom, ga disangka nih salep kebetulan manjur
dipake kaka. Akhirnya sampe sekarang pun aku simpen sebagai cadangan kalo kaka
ada lecet-lecet atau luka di badannya, ga cuma sebagai obat ruam aja. Menurut
aku ini recommended mom, termasuk buat lecet puting mommy menyusui yaah ;) .
Kalo untuk lebih jelasnya mengenai
ruam popok kita kenalan lebih jauh yah mom..
Popok Sekali Pakai atau Popok Kain?
Pemilihan popok yang tepat umumnya
menjadi dilema bagi orang tua. Penelitian telah banyak dilakukan, namun masih
belum ada pembuktian jelas mengenai jenis popok mana yang berpengaruh dalam
pencegahan ruam.
Popok sekali pakai atau popok kain
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Apabila popok sekali pakai
merk tertentu menyebabkan kulit bayi Mommy teriritasi gantilah dengan merk
lainnya. Demikian pula apabila pembersih yang Mommy gunakan untuk mencuci popok
kain menyebabkan ruam pada bayi, gantilah dengan merk pembersih lainnya. Apa
pun pilihannya, yang terpenting adalah menjaga agar kulit bayi tetap kering dan
bersih.
Penyebab Ruam Popok
Ada beberapa hal yang dapat
menyebabkan ruam popok ini, yaitu:
• Gesekan.
Kulit bayi yang sensitif bergesekan dengan popok basah. Ruam yang terlihat
berwarna merah mengilat.
• Iritasi.
Ada bahan-bahan yang mengiritasi kulit pada popok, air kemih dan feses atau
kotoran bayi. Ruam muncul di daerah di mana popok mengenai kulit namun tidak
pada lipatan.
• Infeksi
Jamur Candida. Ruam yang juga disebut nfeksi jamur ini berwarna merah terang,
mirip daging mentah dan biasanya muncul saat bayi diberi antibiotik.
• Reaksi
alergi. Reaksi ini dapat terjadi pada berbagai alergen seperti bahan pembersih
di tisu basah, bahan popok, deterjen, sabun, losion atau karet.
• Seborrhea.
Peradangan yang biasanya berbentuk sisik kekuningan. Biasanya muncul di daerah
kulit kepala, wajah dan kadang pada bagian tubuh lainnya.
Kenali Tanda Ruam Popok
Agar Mom dapat segera mengatasinya, sebaiknya
Mom tahu tanda-tanda bayi terkena ruam popok, antara lain:
• Ruam
kemerahan di daerah pantat, kelamin yang semakin lama semakin melebar.
• Ruam
kemerahan dan bersisik di bawah buah zakar dan penis pada bayi laki-laki.
• Ruam
kemerahan dan bersisik di bibir vagina pada bayi perempuan.
• Jerawat,
bintil-bintil, bisul, benjol, bentol bernanah.
• Bercak-bercak
merah kecil yang tumbuh dan berkembang di antara bercak-bercak lainnya.
• Bayi
yang bertambah rewel, misalnya menangis saat bagian yang biasanya tertutup
popok disentuh atau dibersihkan.
Cara Mengatasi Ruam Popok
![]() |
| Klasifikasi Ruam |
Mom tak perlu khawatir, karena
macam-macam penyakit kulit pada bayi umumnya dapat diobati atau dicegah dengan
cara mudah. Berikut beberapa tip mengatasi ruam popok:
• Cuci
tangan sebelum dan setelah mengganti popok bayi.
• Jaga
kulit tetap bersih dan kering. Biarkan bayi sesekali tidak mengenakan popoknya.
• Segeralah
mengganti popok bayi jika ia baru saja pup atau pipis. Gunakan air dan kapas
bersih sebagai pembersih, jangan menggosok-gosok kulit bayi terlalu keras dan
keringkan dengan cara ditepuk-tepuk.
• Kenakan
popok bayi agak longgar agar popok tidak menggesek kulit bayi dan udara bisa
bebas masuk ke dalam popok. Pilihlah popok yang berdaya serap tinggi.
• Hindari
menggunakan tisu beralkohol dan berparfum untuk menghindari iritasi, begitu
juga dengan penggunaan bedak karena material bedak dapat masuk ke dalam saluran
pernapasan bayi.
• Oleskan
krim atau salep pencegah ruam popok tiap mengganti popok bayi Mommy. Obat oles
yang umumnya memiliki bahan dasar zinc oxide ini juga berguna mengatasi ruam
popok.
• Jika
menggunakan popok kain, cucilah popok sampai bersih dan hindari penggunaan
pewangi pakaian.
• Jika
kulit bayi Mommy tidak kunjung membaik atau bertambah parah meskipun Mommy
sudah memberikan penanganan, sebaiknya periksakan bayi Mommy ke dokter. Ruam
popok terkadang dapat memicu infeksi yang membutuhkan obat-obatan dengan resep
dokter.
• Selain
itu, periksakan bayi Mommy ke dokter jika dia mengalami ruam popok yang
menyebar hingga ke luar bagian kulit yang tidak tertutup popok atau disertai
demam. Munculnya luka melepuh atau bernanah, serta rasa kantuk yang berlebihan
juga biasanya termasuk gejala yang perlu diwaspadai.
Itu sharing pengalaman yang bisa aku
sampaikan yah mom untuk kali ini. Memakai popok kain atau popok sekali pakai
itu kembali lagi ke keputusan mommy, dilihat aja kondisi kebutuhan bayi kita. Sebenernya
ga masalah untuk pakai yang mana, yang terpenting adalah pinter-pinternya aja
kita sebagai mommy harus jaga semua kebersihan bayi kita yaah mom. Sama-sama
saling belajar dan belajar terus.
Untuk sharing mommy, boleh silahkan
tinggalkan komentar & saran yaah ^^
REFERENSI
Marianti, dr. ____. “Ruam Popok”.
https://www.alodokter.com/ruam-popok/ (diakses pada tanggal 08 Juli 2018)
Nita Susilawati. 2017. “Ruam Pada
Popok Bayi”.
https://www.parentingclub.co.id/smart-stories/ruam-pada-popok-bayi/ (diakses
pada tanggal 07 Juli 2018)
Musdalifa Anas. 2014. “Bepanthen,
Efektif Mengatasi Ruam Popok”
https://theurbanmama.com/articles/bepanthen-efektif-mengatasi-ruam-popok.html/
(diakses pada tanggal 07 Juli 2018)
_______________.https://ecs7.tokopedia.net/img/cache/700/product-1/2016/2/15/687227/687227_e1653ea9-9ac8-4e16-8114-f1285abae4d0.jpg/
(diakses pada tanggal 18 Juli 2018)
________________.https://cf.shopee.co.id/file/bdc441d4111fe2492f5b71f4192d758a/
(diakses pada tanggal 18 Juli 2018)
__________________.https://i0.wp.com/perawatankesehatan.com/wp-content/uploads/2017/03/Obat-bepanthen.jpg?resize=800%2C416
/ (diakses pada tanggal 18 Juli 2018)











0 komentar:
Posting Komentar